Penerapan Model AIDA dalam Digital Marketing
Banyuwangi, 2025 —
Model AIDA, meskipun sudah lama ada, tetap relevan dan menjadi tulang punggung strategi digital marketing modern. Penerapannya kini jauh lebih terukur dan dinamis berkat teknologi dan data yang tersedia. Masing-masing tahapan AIDA dapat diaplikasikan secara spesifik melalui berbagai saluran digital untuk mencapai audiens yang tepat di waktu yang tepat.
Awareness: Membangun Jangkauan di Era Digital
Di era digital, tahap Awareness dilakukan dengan memanfaatkan media yang memiliki jangkauan luas. Iklan berbayar, seperti Google Ads dan Social Media Ads (Facebook, Instagram, TikTok), menjadi cara cepat untuk memperkenalkan merek. Pemasaran konten melalui blog post, video, atau infografis juga berperan penting. Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM) membantu merek muncul di halaman pertama hasil pencarian, sehingga audiens yang mencari informasi terkait dapat langsung menemukan Anda. Sebagai contoh, sebuah merek pakaian baru bisa menjalankan kampanye iklan video di TikTok yang menunjukkan gaya unik produk mereka untuk menarik perhatian ribuan pengguna yang belum pernah mendengar nama merek tersebut.
Interest: Mengedukasi dan Menarik Perhatian
Setelah audiens sadar, tahapan Interest fokus pada konten yang lebih mendalam. Di sini, content marketing memainkan peran vital. Merek bisa memublikasikan artikel blog yang membahas masalah yang dihadapi audiens, membuat video tutorial yang menunjukkan keunggulan produk, atau mengadakan webinar gratis. Email marketing juga sangat efektif untuk menjaga minat. Ketika seseorang mendaftar newsletter, Anda dapat mengirimkan serangkaian email yang memberikan tips, studi kasus, atau informasi produk yang relevan. Misalnya, setelah seseorang mengklik iklan produk kamera, mereka akan diarahkan ke blog yang berisi “Panduan Memilih Kamera Terbaik untuk Fotografer Pemula,” yang memberikan informasi mendalam tanpa terkesan memaksa untuk membeli.
Desire: Mengubah Minat Menjadi Keinginan Kuat
Tahap Desire di digital marketing memanfaatkan proof of concept dan personalisasi. Testimonial, ulasan dari pelanggan, dan rating produk di e-commerce menjadi sangat krusial. Kampanye retargeting atau remarketing adalah strategi yang sangat ampuh di tahap ini. Ketika seseorang sudah mengunjungi halaman produk, Anda dapat menayangkan iklan di media sosial mereka yang menampilkan ulasan positif atau diskon khusus. Selain itu, konten interaktif seperti kuis “produk mana yang cocok untuk Anda?” atau demo langsung melalui Instagram Live dapat membangun koneksi emosional. Tujuannya adalah menghilangkan keraguan dan memperkuat alasan mengapa produk Anda adalah pilihan terbaik.
Action: Memfasilitasi Konversi
Akhirnya, pada tahap Action, semua upaya diarahkan untuk mempermudah audiens melakukan tindakan yang diinginkan. Ini termasuk Call-to-Action (CTA) yang sangat jelas di setiap halaman web, proses checkout yang sederhana, penawaran terbatas waktu, atau kupon diskon. Website harus dioptimalkan untuk perangkat seluler agar proses pembelian semulus mungkin. Selain itu, email follow-up setelah menambahkan produk ke keranjang belanja (cart abandonment) juga bisa menjadi pendorong untuk menyelesaikan pembelian. Dengan memetakan setiap tahap AIDA ke dalam strategi digital marketing, sebuah merek dapat menciptakan alur yang logis dan efektif, memandu calon pelanggan dari kesadaran awal hingga akhirnya menjadi pelanggan yang loyal.
Baca Juga
