Mendorong Transformasi IKM Lewat Pelatihan Pemasaran Digital dan Teknologi Produk di Banyuwangi
Banyuwangi, 2025 —
Dalam upaya meningkatkan daya saing Industri Kecil Menengah (IKM), Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) menggelar kegiatan pelatihan bertajuk “Pemasaran, Pengembangan Teknologi Produk Desain dan Kemasan”. Kegiatan ini dilaksanakan secara bergilir di beberapa kecamatan strategis, yakni Kecamatan Banyuwangi, Rogojampi, Cluring, dan Genteng. Kegiatan ini menyasar pelaku IKM yang bergerak di sektor makanan, minuman, kerajinan, hingga fashion lokal.
Pelatihan ini bertujuan membekali pelaku IKM dengan keterampilan dan pengetahuan praktis agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Saya sendiri berkesempatan untuk menjadi salah satu narasumber dalam pelatihan ini dengan fokus menyampaikan materi tentang Pemasaran Digital dan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI). Materi ini menjadi sangat relevan mengingat perubahan perilaku konsumen yang kini lebih banyak berinteraksi dan bertransaksi secara online. Dalam sesi tersebut, saya membahas strategi pemasaran melalui media sosial, pembuatan konten yang menarik, penggunaan iklan digital, serta pemanfaatan alat berbasis AI untuk desain produk, penjadwalan konten, hingga analisis pasar secara efisien.
Baca Juga
Penerapan Pemasaran di TikTok
Penerapan...
Manfaat Pemasaran di TikTok
Manfaat...
Penerapan Ulasan Pengguna untuk Meningkatkan Kredibilitas dan Penjualan
Penerapan...
Selain itu, pelatihan ini juga dilengkapi dengan pemaparan materi penting lainnya dari narasumber berkompeten. Bapak Oni Pratama dari Dinas Tenaga Kerja Banyuwangi turut mengisi sesi khusus tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan sertifikasi HALAL. Dua hal ini seringkali masih belum dipahami secara menyeluruh oleh pelaku IKM, padahal keduanya sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas jangkauan pasar, terutama dalam upaya masuk ke ritel modern dan pasar ekspor.
Pak Oni menjelaskan bahwa dengan mendaftarkan merek dagang, desain industri, maupun ciptaan produk, para pelaku usaha bisa melindungi karyanya dari plagiarisme dan memberi nilai tambah di mata pembeli. Tak kalah penting, proses sertifikasi HALAL yang kini bisa dilakukan dengan lebih mudah melalui sistem online, juga dijelaskan secara rinci kepada para peserta.
Antusiasme para peserta cukup tinggi di setiap titik lokasi pelatihan. Mereka tidak hanya menerima materi secara teoritis, tetapi juga berdiskusi aktif, sharing pengalaman, hingga mencoba langsung beberapa tools digital yang diperkenalkan.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah daerah, narasumber praktisi, dan pelaku IKM dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi lokal. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, para pelaku IKM mampu menerapkan ilmu yang didapat untuk mengembangkan usahanya secara lebih profesional, adaptif terhadap teknologi, serta siap menghadapi pasar global.
Dengan pelatihan ini, Banyuwangi kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemajuan sektor IKM yang berdaya saing tinggi dan berbasis inovasi.
