Cara Kerja Algoritma TikTok
Banyuwangi, 2025 —
Tidak seperti media sosial lain yang sangat bergantung pada jumlah pengikut, TikTok memiliki pendekatan berbeda: semua orang punya peluang untuk viral, bahkan dengan akun baru sekalipun. Ini karena algoritmanya lebih menekankan perilaku pengguna dan kualitas interaksi ketimbang popularitas semata.
Interaksi Pengguna
TikTok mencatat semua tindakan pengguna: video yang ditonton sampai habis, yang dilewati, disukai, dibagikan, dikomentari, hingga yang disimpan. Semakin sering video ditonton sampai selesai atau berulang, semakin besar sinyal bahwa konten tersebut layak dipromosikan lebih luas.
Informasi Video
Algoritma membaca elemen video seperti caption, hashtag, jenis musik, efek visual, dan bahkan teks di dalam video. Semua ini membantu sistem memahami isi dan konteks video agar bisa merekomendasikannya ke audiens yang relevan.
Pengaturan Perangkat dan Akun
Lokasi geografis, preferensi bahasa, jenis perangkat, dan pengaturan sistem juga dipertimbangkan. Hal ini menjelaskan mengapa konten lokal sering lebih dulu muncul di halaman For You pengguna.
Nilai Eksperimen Video Baru
Saat kamu upload video, algoritma TikTok akan mengujinya ke kelompok kecil pengguna terlebih dahulu. Jika performanya bagus (tingkat tonton tinggi, banyak interaksi), video tersebut akan “naik level” dan ditayangkan ke audiens yang lebih luas—dan seterusnya.
Tidak Bergantung pada Jumlah Follower
Algoritma lebih fokus pada kualitas konten dibanding kuantitas pengikut. Ini memungkinkan siapa pun yang konsisten dan memahami cara kerja sistem untuk tetap bersaing dengan akun besar.
Baca Juga
Masa Depan Link Building
Masa...
Apa Itu Link Building?
Apa Itu...
Strategi Content Marketing B2B Berdasarkan Siklus Penjualan
Strategi...
