Senjata Rahasia: Merancang Judul dan Deskripsi Iklan yang Tak Terbantahkan
Banyuwangi, 2025 —
Merancang copywriting iklan yang membuat orang berhenti scrolling memerlukan lebih dari sekadar kreativitas; dibutuhkan pemahaman mendalam tentang psikologi konsumen. Teks iklan Anda adalah satu-satunya kesempatan Anda untuk memenangkan perhatian, dan keberhasilannya ditentukan oleh judul dan deskripsi.
1. Merancang Headline yang “Berhenti Scrolling” (The Hook)
Judul adalah gerbang. Ia harus segera menyampaikan mengapa iklan ini layak mendapatkan waktu audiens. Untuk merancangnya, fokuslah pada tiga pemicu psikologis utama:
-
Rasa Ingin Tahu (Curiosity): Gunakan angka, daftar, atau pertanyaan provokatif. Contoh: “Mengapa 9 dari 10 Marketer Masih Salah Menggunakan Iklan Facebook?”
-
Keuntungan Spesifik (Specific Benefit): Langsung berikan janji yang terukur. Keuntungan harus jelas dan langsung menjawab masalah konsumen. Contoh: “Stop Buang Uang Iklan! Dapatkan ROAS 5x Lipat dalam 7 Hari.”
-
Rasa Mendesak (Urgency) dan Kelangkaan (Scarcity): Memanfaatkan Fear of Missing Out (FOMO). Batasi waktu atau jumlah. Contoh: “Hanya Tersisa 50 Slot! Pelatihan Copywriting Diskon 70% Hari Ini.”
Tips praktis: Sertakan kata kunci yang relevan (terutama untuk Google Ads) dan pastikan judul Anda singkat (maksimal 40 karakter untuk Meta Ads agar tidak terpotong) agar mudah dicerna.
2. Membangun Deskripsi yang Menggerakkan (The Bridge)
Setelah judul berhasil menarik perhatian, deskripsi harus membangun kepercayaan dan memicu aksi. Di sini, Anda harus beralih dari fokus pada fitur (apa produknya) ke manfaat (apa yang bisa produk lakukan untuk saya).
-
Fokus pada Pain Point (Masalah): Mulailah dengan menunjukkan bahwa Anda memahami kesulitan audiens. Contoh: “Lelah dengan tim yang tidak termotivasi? Aplikasi kami melacak produktivitas secara otomatis.”
-
Sajikan Bukti Sosial (Social Proof): Gunakan testimonial, angka statistik, atau ulasan. Ini secara instan meningkatkan kredibilitas. Contoh: “Telah Dipercaya oleh 10.000+ Bisnis di Indonesia” atau “Rating Bintang 4.8 di Play Store.”
-
Gunakan Bahasa yang Jelas: Hindari jargon industri. Tulis seolah-olah Anda berbicara dengan teman. Gunakan bullet points atau emoji (terutama di media sosial) untuk memecah teks agar mudah dibaca sekilas.
-
Perkuat CTA: Selalu akhiri deskripsi dengan penekanan ulang pada tindakan yang Anda inginkan. Deskripsi adalah tempat yang bagus untuk menjelaskan manfaat dari mengklik CTA. Contoh: “Klik ‘Pelajari Lebih Lanjut’ sekarang dan dapatkan sesi konsultasi gratis senilai Rp 500.000.”
Baca Juga
Masa Depan Link Building
Masa...
Apa Itu Link Building?
Apa Itu...
Strategi Content Marketing B2B Berdasarkan Siklus Penjualan
Strategi...
